Kamis, 29 November 2012

PROFILE FKKG



Tujuan KKG/FKKG
  1. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal,khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana belajar, memanfaatkan sumber belajar, dsb. 
  2. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk   berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
  3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih professional bagi peserta kelompok kerja atau musyawarah kerja.
  4. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.
  5. Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru melalui   kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG/FKKG.
  6. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari    peningkatan hasil belajar peserta didik.
  7. Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG/FKKG.
Hasil yang diharapkan

  • Tercapainya implementasi dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang :  Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada SD/MI kota Batam :
  • Dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk etika sebagai aturan    dan profesi.
  • Perspektif sejarah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
  • Dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya
  • Aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.
  • Aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan.
  • Aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk motivasi dan    tujuan,  kecemasan dan  stress, serta persepsi diri.
  • Aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk dinamika sosial; etika   dan perilak moral, dan budaya, suku, dan perbedaan jenis kelamin.
  • Teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek yang mempengaruhinya.
  • Teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dan kompleks dan  hubungan timbal balik di antara domain kognitif, afektif dan psikomotorik.

Seorang ayah dan anaknya. Melewati depan hotel bintang lima, mereka melihat mobil sedan import yang sangat mewah, Dengan sinis si anak berkata,"Orang yang
duduk di mobil itu pasti otak udang."

Dengan santai ayahnya menimpali,"Orang yang berkata demikian, pasti kantongnya kosong, tak berduit,"

Cara pandang kita terhadap suatu masalah, Apakah juga merupakan refleksi dari sikap kita yang sebenarnya?

Rabu, 28 November 2012

SENJA ITU AMBANG HIDUP DAN MATI Pagi-pagi buta sebelum azan Subuh berkumandang saya sudah bersiap-siap melakukan perjalanan sebelumnya sholat Subuh terlebih dahulu. Setelah azan Subuh berkumandang dan setelah solat Subuh maka dengan berbekal bismilahirohmanirohim saya mohon ijin dengan bapak angkat saya untuk berangkat ke Kota Kecamatan. Dalam perjalanan yang sepi dan hanya di temani suara-suara beruk dan orang utan yang bersaut sautan,...serasa ada kekuatan untuk senantiasa melangkah setapak demi setapak. Jalanan yang dilalui adalah sebuah jalan setapak di mana kanan kiri masih banyak berdiri pohon-pohon besar yang mungkin usianya sudah ratusan tahun, alam seraya memberikan suport kekuatan ketika mengiringi derap langkah kaki ini, acap kali ternampak babi hutan yang cukup besar berlarian menjauh dariku mungkin karena terkejut dan ketakutan. Suasana alam yang rindang oleh kayu-kayu tua dan semak-semak yang tebal menjadikan kesunyian perjalanan itu semakin terasa,...namun kesejukan dan kerindangannya menjadikan satu kekuatan akan sebuah tujuan. Sepanjang dan selama perjalanan alam pikiranku senantiasa jauh melang-lang akan masa depan apa yang terjadi untuk diriku, ketika realita sangat jauh dengan angan-angan ini. Dalam perantauan ini sungguh sesuatu yang amat berat dan sulit untuk menapaki secercah harapan yang berbuah manis manakala ingat akan keseharianku hanyalah sebagai guru honor di UPT transmigrasi di Tallo, yang sumber daya alamnya cukup minus dan nyaris tidak ada pendapatan yang bisa maksimal dalam memenuhi hajat hidup warga trasmigrasi. Mengapa bukan sesuatu yang minus kalau hanya mengandalkan hasil rotan yang harus dicarinya di dalam hutan rimba yang notabene jauh dari tempat tinggal warga. Sementara hasil pertanian hanya mengandalkan tanah gersang tadah hujan, yang hanya bisa ditanami singkong dan palawija, itupun harus membutuhkan penanganan yang serius bagi petani yang memang benar-benar paham dan telaten dalam mengolahnya, dengan tidak mengenal capek dalam seharian di ladang.

Minggu, 18 Desember 2011

JEJAK NUSANTARA

Nusantara Memendam Atlantis?
Dianggap benua yang hilang, Atlantis memancing aneka spekulasi ilmiah. Fakta atau mitos?
JUM'AT, 25 FEBRUARI 2011, 19:39 WIB
Renne R.A Kawilarang, Elin Yunita Kristanti, Ismoko Widjaya

Gambaran Kota Atlantis yang hilang ditelan lautan (The Sun)

BERITA TERKAIT
Infografik: Menjelajahi Jejak Piramida
VIVAnews - Atlantis adalah misteri yang menggoda para ilmuwan, dan kaum spritualis untuk menelisik kembali peradaban maju manusia yang, konon, hilang. Setidaknya, ribuan buku telah ditulis ihwal legenda itu.

Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), filsuf Yunani, mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM. Pada tahun sama pula Plato meninggal. Dikisahkan di kedua karya itu, Atlantis adalah kota dengan peradaban tinggi dan teknologi sangat maju.

Atlantis, kata Plato, punya kekuatan maritim dahsyat, dan berada di depan "Pilar-pilar Hercules." Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Dia semacam surga di bumi, yang wilayahnya meliputi barat Eropa hingga Afrika. Plato mengatakan, Atlantis hadir sekitar 9.000 tahun sebelum mazhab Solon, atau 9.600 tahun sebelum zaman Plato hidup.

Kejayaan Atlantis, kata Plato, mulai pudar setelah gagal menguasai Athena, negeri para dewa dan dewi. Petaka menimpa Atlantis sehingga pulau itu hilang ditelan laut dalam hitungan hari. Para penghuni yang selamat pergi mencari tempat baru. Atlantis akhirnya menjadi "surga yang hilang."

Memang, banyak orang ragu pada cerita Plato yang mirip dongeng itu. Tapi, seperti dijelaskan Alan Cameron dalam buku "Greek Mythography in the Roman World" terbitan Oxford (2004), mitologi adalah tiang bagi budaya elit bangsa Yunani. Meski banyak yang meragukan kebenarannya, tapi kisah itu bisa jadi refleksi peristiwa tertentu di masa lalu.

Atlantis, misalnya, menjadi diskusi menarik setelah Zaman Pencerahan. Ada bantahan, parodi, hingga penjelasan ilmiah. "Tampaknya hanya di zaman modern orang-orang menganggap serius kisah Atlantis," tulis Cameron.

Ada yang menyebut cerita itu diilhami kisah masa lalu, seperti letusan Gunung Thera atau Perang Troya. Atau simak juga klaim bahwa Plato terilhami sejumlah peristiwa kontemporer di masanya, seperti runtuhnya dinasti Helike pada 373 SM. Atau, gagalnya invasi militer Athena atas Pulau Sisilia pada perang tahun 415-413 SM.

Di awal peradaban moderen, kisah Atlantis itu dihidupkan kembali oleh para penulis aliran humanis di era Renaissance Eropa. Salah satunya Francis Bacon, yang menerbitkan esei berjudul "New Atlantis" pada 1627.

Dalam tulisannya, Bacon melihat Atlantis sebagai suatu masyarakat utopis yang dia sebut Bensalem.
Letaknya di pesisir barat benua Amerika. Penulis lain tak mau kalah. Olaus Rudbeck, melalui tulisannya pada 1679, beranggapan Atlantis berada di negara kelahirannya, Swedia. Negara itu disebut Rudbeck sebagai awal lahirnya peradaban, termasuk bahasa.

Ilmuwan kenamaan Inggris, Sir Isaac Newton pun unjuk pendapat. Pada 1728, penemu teori gravitasi itu menerbitkan karya berjudul "The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended." Newton juga penasaran mempelajari penjelasan mitologis terkait Atlantis.

Meski tak menyinggung khusus Atlantis, Newton memaparkan peristiwa bersejarah di sejumlah tempat, yang punya masa gemilang mirip Atlantis versi Plato. Misalnya, kejayaan Abad Yunani Kuno, Kekaisaran Mesir, Asuriah, Babilonia, Kuil Salomo, dan Kerajaan Persia.

Mitologi Atlantis juga membuat rezim Nazi di Jerman terusik. Pada 1938, seorang pejabat tinggi polisi khusus Nazi, Heinrich Himmler, kabarnya membentuk tim ekspedisi ke Tibet. Soalnya, ada cerita Atlantis itu dibangun bangsa Arya, nenek moyang orang-orang Jerman. Misi itu gagal. Keyakinan Nazi itu belakangan diragukan sejumlah ilmuwan.

Jejak di Nusantara

Perburuan, dan spekulasi keberadaan Atlantis terus dicari sepanjang zaman. Sejumlah karya lahir, dan menunjukkan daerah tertentu diduga bagian dari 'Kejayaan yang Tenggelam' itu.

Indonesia juga masuk dalam daftar spekulasi para peneliti dan peminat mitologi Atlantis. Misalnya, Profesor Arysio Santos dari Brazil. Dia geolog dan fisikawan nuklir. Lalu, ada ahli genetika dari Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Keduanya menduga wilayah Indonesia memendam sisa-sisa 'Surga Yang Hilang' itu.

Santos menampilkan peta wilayah Indonesia dalam bukunya yang terbit pada 2005, "Atlantis: The Lost Continent Finally Found." Benua hilang itu kemungkinan berada di sebagian Indonesia dan Laut China Selatan, demikian keyakinan Santos. Dalam karya itu, dia mengklaim telah melakukan riset perbandingan, seperti kondisi wilayah, cuaca, potensi sumber daya alam, gunung berapi, dan pola hidup masyarakat setempat.

Dalam buku itu, dia berhipotesis, wilayah Nusantara dulunya adalah Atlantis. Bagi Santos, indikasi itu antara lain soal luas wilayah. Seperti dikatakan Plato, Atlantis “lebih besar dari gabungan Libya (Afrika Utara) dan Asia (Minor)”. Indonesia, oleh Santos, dianggap cocok dengan karakter geografi itu.

Video wawancara Santos di laman YouTube, menampilkan dia tak ragu bahwa Atlantis benar-benar ada, dan bukan sekedar mitos. Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis, dan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu. "Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis," kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Anggapan Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat. "Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi," kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula. Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. "Lebih pastinya di Indonesia," lanjut Santos.

Sebelum zaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini. Di lokasi itulah tempat adanya peradaban. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.

Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia dianggap sebagai puncak gunung, dan dataran tinggi dari suatu benua yang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, dan amblesnya dataran rendah di akhir Masa Es Pleistocene. Itu terjadi sekitar 11.600 tahun lampau. "Itu adalah rentang waktu sama dengan dipaparkan Plato dalam dialog ciptaannya saat menyinggung Atlantis," tulis Santos pada bagian pendahuluan di bukunya.

Berbeda dengan keyakinan para peneliti sebelum atau pada generasi Santos, dia pun optimistis bahwa Indonesia, yang disebut sebagai bekas peninggalan Atlantis, menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah peradaban kuno.

Para penghuni wilayah yang selamat dari naiknya permukaan air laut dan letusan gunung berapi akhirnya berpencar mencari tempat-tempat. Mereka "pindah ke wilayah-wilayah yang kini disebut India, Asia Tenggara, China, Polynesia, Amerika, dan Timur Dekat," tulis Santos.

Penjelasan serupa juga dikemukakan penulis asal Inggris, Stephen Oppenheimer, dalam buku "Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia" (1998). Dia menulis suatu benua yang tenggelam akibat banjir bandang, dan naiknya permukaan air laut sekitar 7.000 hingga 14.000 tahun yang lampau.

Wilayah yang tenggelam itu berada di wilayah yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Oppenheimer menyebut benua tenggelam itu sebagai Sundaland. Para penghuni yang selamat saat itu lalu menyebar ke berbagai tempat hingga ke Eropa, membawa budaya dan pola hidup mereka. Itu sebabnya Oppenheimer berasumsi asal-usul ras Euroasia di Eropa bisa ditelusuri di Asia.

Oppenheimer pun yakin bahwa para penghuni Sundaland saat itu punya peradaban maju dari wilayah-wilayah lain. "Mereka sudah mengembangkan pola menyambung hidup, dari sekadar berburu binatang menjadi bertani, berkebun, mencari ikan, bahkan perdagangan melintas laut. Semua itu sudah dilakukan sebelum 5.000 tahun yang lampau," demikian penggalan asumsi dari Oppenheimer.

Sejarah selama ini mencatat induk peradaban manusia modern berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut Sundaland, atau Indonesia.

Apa buktinya? "Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia," kata Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya di Jakarta, Oktober 2010. Tentu, pendapat ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford itu, memberi paradigma berbeda dari yang ada selama ini bahwa peradaban paling awal berasal dari Barat.

Berbeda dengan Santos, Oppenheimer tak langsung menyimpulkan Sundaland adalah Atlantis. Dia sendiri mengakui butuh penelitian lebih lanjut, dan berharap ada kerjasama dengan peneliti di Indonesia, untuk menjelaskan Sundaland adalah Surga yang Tenggelam itu. Tapi, Oppenheimer meyakini Sundaland di wilayah Nusantara itu punya peradaban sangat maju di masanya.

Ilmu semu?
Pendapat Santos dan Oppenheimer mengenai jejak Atlantis dan Indonesia sebagai bekas pusat peradaban itu di satu sisi mengundang pesona. Tapi tak semua pihak percaya atas klaim itu. Menariknya, justru ilmuwan Indonesia sendiri mengkritik pandangan dua pengamat asing itu.

Profesor Riset Astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, meragukan cerita Atlantis itu. Bagi Djamaluddin, kisah Atlantis itu hanya sekadar cerita, dengan nilai ilmiah yang minim.
Dengan kata lain, penjelasan Atlantis yang dilontarkan para peneliti selama ini masuk dalam pseudosains, atau ilmu semu. "Ini bukan ilmiah. Ini pseudosains. Antara cerita dengan fakta ilmiah itu bercampur di sana," kata ilmuwan Indonesia, Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Tapi kata Djamaluddin, Atlantis tak lebih dari sekadar cerita karangan Plato yang melegenda. "Kalau itu dijadikan fakta ilmiah sejarah geologi, Plato itu hanya berdasarkan pemahaman dia. Plato tak menyebutkan data," jelas Djamaluddin.

Peneliti lulusan lulusan Kyoto University, Jepang, itu juga menilai sejarah geologi tak memperlihatkan Indonesia adalah Atlantis. "Tulisan sejenis Santos ini sudah beredar lama. Itu hanya dugaan saja," ujarnya.
Bantahan lain, misalnya datang dari geolog senior dari BP Migas, Awang Satyana. Dalam satu acara bedah buku Santos, sekitar dua tahun silam, Awang mengatakan Santos tak mengajukan bukti dan argumentasi geologi.
Sundaland, kata Awang, adalah paparan benua stabil yang tenggelam 15.000 – 11.000 tahun lalu oleh proses deglasiasi akibat siklus perubahan iklim. “Bukan oleh erupsi volkanik. Erupsi supervolcano justru akan menyebabkan musim dingin dalam jangka panjang,” ujar Awang.
Bahkan soal migrasi manusia Sundaland ke sekujur bumi, kata Awang, berlawanan dengan bukti penelitian migrasi manusia modern secara biomolekuler.
Pakar geologi dari Universitas Padjajaran, Oki Oktariadi, mengingatkan dugaan lokasi Atlantis bukan hanya Indonesia. Ada banyak wilayah seperti Andalusia, Pulau Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, Siprus, Malta, Ponza, Sardinia, Troy, dan lain-lain.

"Hasil penelitian terbaru oleh Kimura's (2007) menemukan beberapa monumen batu di bawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga sisa-sisa dari peradaban Atlantis atau Lemuria," demikian paparan Oktariadi dalam makalahnya yang berjudul "Benarkah Sundaland itu Atlantis yang Hilang?"

Walau kebenarannya masih diragukan, bagi Oktariadi, penelitian itu punya nilai positif bagi Indonesia. Setidaknya, negeri ini lebih dikenal di dunia internasional, khususnya di antara para peneliti di berbagai bidang. "Pemerintah Indonesia perlu menangkap peluang ini,” tulis Oktariadi. (np)

Jumat, 16 Desember 2011

Anda Ingin Tahu Apa Yang Dibuat Oleh Seorang Guru

Oleh Demi Yurfina di Peduli Pendidikan Kota Batam · Sunting Dokumen
Dari blog tetangga...

Dari pidato seorang Kepala Sekolah pada acara wisuda …
Dia berkata “Dokter ingin anaknya menjadi seorang dokter …
Insinyur ingin anaknya menjadi insinyur …
Pengusaha ingin anak buahnya menjadi CEO …
NAMUN guru juga ingin anaknya menjadi salah satu dari mereka!
Tak seorang pun ingin menjadi guru KARENA PILIHAN “… Sangat menyedihkan tapi itulah kebenaran!
Para tamu makan malam sedang duduk di meja membicarakan kehidupan. Seorang pria — seorang CEO — memutuskan untuk menjelaskan masalah dengan pendidikan. Dia berargumen, “Apa yang dipelajari anak-anak dari seseorang yang memutuskan pilihan terbaik dalam hidupnya adalah menjadi guru? “
Untuk menekankan hal itu ia berkata kepada tamu lain;
“Kau seorang guru, Bonnie. Jujurlah apa yang Anda lakukan?.”
Guru Bonnie, yang memiliki reputasi untuk kejujuran menjawab,
“Kau ingin tahu apa yang saya buat?
(Ia berhenti sejenak, lalu mulai …)
“Yah, aku membuat anak-anak bekerja lebih keras daripada yang pernah
mereka pikirkan bisa.
Saya membuat C+ merasa seperti Medali Kehormatan pemenang.
Aku membuat anak-anak duduk selama 40 menit di dalam kelas ketika orangtua mereka tidak dapat membuat mereka duduk selama 5 menit tanpa iPod, Game Cube atau sewa film.
Anda ingin tahu apa yang saya buat?
(Dia berhenti lagi dan menatap setiap orang dan setiap di meja)
Aku membuat anak-anak terheran-heran.
Aku membuat mereka pertanyaan.
Aku membuat mereka meminta maaf dan bersungguh-sungguh.
Aku membuat mereka memiliki respek dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Aku mengajari mereka bagaimana menulis dan kemudian saya membuat mereka menulis.
Papan ketik bukanlah segalanya.
Aku membuat mereka membaca, membaca, membaca.
Saya membuat mereka menunjukkan semua pekerjaan mereka dalam matematika.
Mereka menggunakan otak yang diberikan Tuhan mereka, bukan kalkulator buatan manusia.
Aku membuat siswa saya dari negara lain belajar segala sesuatu yang mereka perlu tahu tentang bahasa Inggris sambil menjaga identitas budaya yang unik mereka.
Aku membuat ruang kelas saya sebuah tempat di mana semua murid saya merasa aman.
Akhirnya, aku membuat mereka mengerti bahwa jika mereka menggunakan karunia yang diberikan kepada mereka, kerja keras, dan mengikuti hati mereka, mereka dapat berhasil dalam kehidupan
(Bonnie berhenti untuk terakhir kalinya dan kemudian melanjutkan …)
Kemudian, ketika orang mencoba untuk menilai saya tentang apa yang saya perbuat, dimana saya mengetahui bahwa uang bukanlah segalanya, saya bisa mengangkat kepala saya dengan tinggi dan menaruh perhatian karena mereka bodoh. Anda ingin tahu apa yang saya buat?
Aku MEMBUAT PERBEDAAN DALAM HIDUP ANDA SEMUA, mendidik anak-anak DAN MEMPERSIAPKAN MEREKA MENJADI CEO, DAN DOKTER DAN INSINYUR …
Apa yang Anda lakukan Pak CEO?
Rahangnya turun, ia terdiam.

Berikut ini naskah aslinya dalam Bahasa Inggris:

From A School Principal’s speech at a graduation…
He said “Doctor wants his child to become a doctor…
Engineer wants his child to become engineer…
Businessman wants his ward to become CEO…
BUT a teacher also wants his child to become one of them!
Nobody wants to become a teacher BY CHOICE”… Very sad but that’s the truth!
The dinner guests were sitting around the table discussing life. One man, a CEO, decided to explain the problem with education. He argued, “What’s a kid going to learn from someone who decided his best option in life was to
become a teacher?” To stress his point he said to another guest; “You’re a teacher, Bonnie. Be honest. What do you make?”
Teacher Bonnie, who had a reputation for honesty and frankness replied,
“You want to know what I make?
(She paused for a second, then began…)
“Well, I make kids work harder than they ever thought they could.
I make a C+ feel like the Congressional Medal of Honor winner.
I make kids sit through 40 minutes of class time when their parents can’t make them sit for 5 min. without an iPod, Game Cube or movie rental.
You want to know what I make?
(She paused again and looked at each and every person at the table)
I make kids wonder.
I make them question.
I make them apologize and mean it.
I make them have respect and take responsibility for their actions.
I teach them how to write and then I make them write.
Keyboarding isn’t everything.
I make them read, read, read.
I make them show all their work in math.
They use their God given brain, not the man-made calculator.
I make my students from other countries learn everything they need to know about English while preserving their unique cultural identity.
I make my classroom a place where all my students feel safe.
Finally, I make them understand that if they use the gifts they were given, work hard, and follow their hearts, they can succeed in life
( Bonnie paused one last time and then continued…)
Then, when people try to judge me by what I make, with me knowing money isn’t everything, I can hold my head up high and pay no attention because they are ignorant. You want to know what I make?
I MAKE A DIFFERENCE IN ALL YOUR LIVES,EDUCATING KIDS AND PREPARING THEM TO BECOME CEO’s ,AND DOCTORS AND ENGINEERS…
What do you make Mr. CEO?
His jaw dropped; he went silent.

10 Ciri Guru Profesional.

1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.

6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

Refleksi untuk Anda

1. Anda sedang berada diruang guru untuk beristirahat atau sekedar berkumpul dengan rekan sejawat? Sedikit demi sedikit ubah kebiasaan untuk membicarakan hal dan topik diluar areal kita sebagai pendidik professional. Pertama kali anda mungkin akan dianggap aneh, namun sebagai guru jangan khawatir dianggap aneh jika yang kita maksudkan adalah demi perbaikan pola pikir dalam bersikap dan berkarier. Sekarang mana yang lebih penting, membicarakan gosip artis terbaru atau menganalisa pola pikir pemilih pemula dalam pemilu yang baru lalu yang nota bene adalah siswa-siswi kita? Tidak itu saja banyak topik yang jika kita renungkan, tidak layak didiskusikan oleh guru sebagai pendidik. Jika anda masih merasa sulit untuk melakukan hal diatas, caranya gampang, cukup cari bacaan yang bermanfaat, bacalah maka anda akan terhindar dari pembicaraan yang sia-sia di ruang guru.

2. Jika anda punya rekan baru, bimbinglah dan berikan support dan dukungan untuk maju dengan cara selalu berkomentar positip untuk hal-hal yang dilakukannya. Tempatkan diri anda pada dirinya, maka anda akan menjadi rekan kerja yang supportif dan mau mengerti.

3. Saat rapat, usahakan lah memberikan ide yang terbaik, masalahnya bukan pada diterima atau tidak, tapi sudahkah anda belajar meyakinkan orang lain bahwa ide andalah yang terbaik. Hal yang terbaik ketika meyakinkan rekan sekerja adalah dengan menggunakan data yang berupa hasil riset.

4. Jadilah guru yang berpikiran terbuka atas ide atau pendapat orang lain, menyadari kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, dijamin makin hari wawasan dan kualitas diri kita sebagai guru akan bertambah.

5. Ciptakan jaringan bagi diri sendiri yang membuat anda semakin hari berubah kearah guru yang lebih baik. Gunakan situs pertemanan seperti facebook untuk membuat jaringan pada pribadi-pribadi yang membuat anda bersemangat untuk maju. Jangan gunakan situs pertemanan untuk pelarian ketika anda mempunyai masalah dengan rekan sekerja di sekolah. Sambil berusaha sedikit demi sedikit menyelesaikan hal yang mungkin menjadi ganjalan , buktikan bahwa jika anda tidak mendapatkan support yang baik disekolah anda bisa mendapatkannya dengan bantuan teknologi.

6. Semua guru berbeda, seperti juga terhadap siswa, sebagai rekan kita semestinya menjadikan perbedaan itu sebagai anugrah. Dengan menyadari perbedaan, pikiran kita akan lebih cepat terbuka ketika menerima kritik, masukan dan ide dari rekan sekerja. Saat yang sama kita menjadi lebih jujur mengenai kelebihan dan tidak malu mengatakan kekurangan sebagai pribadi.

7. Jangan takut untuk dibicarakan oleh orang lain ‘dibelakang’. Terkadang sebagai guru, hanya karena takut dibicarakan orang lain dibelakang, guru menjadi malas untuk berinovasi dan melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan beda. Padahal jika sebagai guru, kita yakin bahwa hal yang kita lakukan demi kebaikan siswa, untuk apa pusing mendengarkan pendapat orang lain. Mari mensucikan niat bahwa semua hal yang terbaik yang kita lakukan adalah demi mempersiapkan masa depan siswa, bukan demi karier, demi dipuji rekan, atasan dan orang tua siswa.

Sudut Pandang yang Tepat

Ini adalah satu kisah yg diambil dari kehidupan rumah tangga Temen saya sendiri yg mana pada waktu itu hampir setiap hari sepulang kerja, pasti istri nya atau yg biasa dipanggil Mama, selalu saja ngomel-ngomel ndak karuan. Selidik punya selidik ternyata dia marah karena sepatu suaminya selalu meninggalkan jejaknya di atas karpet permadani ruang depan. Bukan hanya itu, rupanya anak-anak nyapun juga suka sekali bermain di atas karpet tersebut. Anaknya yg laki-laki selalu mengotorinya dengan memainkan mobil RCnya dari halaman rumah langsung masuk ke dalam lalu kembali lagi keluar, begitu seterusnya hingga roda-rodanya meninggalkan jejak kotoran di atas karpet dan lantai rumah. Sedangkan anak nya yg perempuan suka bermain pasar-pasaran dengan mengguntingi kertas kecil-kecil sebagai barang dagangannya. Bahkan tak jarang pula ia memetik dedaunan dan bunga-bunga dari taman depan. Sebenarnya kalau urusan belanja, cucian, makanan, kebersihan dan kerapian rumah, Mama selalu dapat menanganinya dengan sangat baik. Rumah selalu tampak rapi, bersih dan teratur. Suaminya serta anak-anak pun sangat menghargai pengabdiannya itu. Cuma ada satu masalah. Istri nya yg saya kenal pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumah nampak kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu suaminya atau kotoran lain dari anak-anaknya di atas karpet itu, dan suasana ndak enak pun akan berlangsung seharian. Padahal dengan dua orang anak di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan tentu saja itu akan sangat menyiksanya. Lalu suaminya mulai introspeksi diri, dan juga mencoba untuk mencari solusi, gimana supaya Mama ndak suka marah-marah lagi dan menerima keadaan itu dengan lapang dada lalu membersihkannya lagi dengan ikhlas. Lha mau gimana lagi namanya juga anak-anak. Kalau suaminya sih mungkin bisa merubah kebiasaan dengan melepas sepatu sebelum masuk rumah (kalau ndak lupa), tapi anak-anak?? rasanya cukup sulit juga untuk melarang mereka main di atas karpet itu. Akhirnya suaminya pun berinisiatif pergi menemui seorang sahabat lama yg kebetulan sudah sukses menjadi psikolog dan atas saran dari dia, suami pun lalu mengajak istri nya berkonsultasi padanya.Mamapun lalu menceritakan segala apa yg menjadi masalah dan ganjalan hatinya selama ini. Setelah mendengarkan cerita dari istri nya dengan seksama dan penuh perhatian, psikolog tadi hanya tersenyum lalu berkata : "Coba sekarang Ibu relax, pejamkan mata dan bayangkan saja apa yg akan saya katakan ini."Istrinya kemudian duduk santai, merebahkan tubuhnya di sebuah kursi goyang kemudian mulai memejamkan kedua matanya. "Coba Ibu bayangkan rumah Ibu yg rapi dan karpet Ibu yg bersih harum mengembang, tak ternoda, tanpa jejak sepatu dan tanpa kotoran sedikitpun. Bagaimana perasaan Ibu?" Masih tetap sambil menutup mata, nampak istrinya tersenyum, mukanya yg tadinya murung berubah menjadi cerah. Mama tampak senang dengan bayangan yg dilihatnya.Psikolog pun lalu melanjutkan, "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah Ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Yaaah... mungkin suami Ibu sedang makan siang bersama wanita lain dan anak-anak Ibu sedang bermain di luar seharian sampai lupa waktu. Rumah Ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yg Ibu kasihi." Seketika raut wajah istrinya berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya berat mengandung isak. Sepertinya, perasaannya terguncang dan pikirannya langsung cemas membayangkan apa yg tengah terjadi pada saya dan anak-anak. "Sekarang lihat kembali karpet itu, Ibu melihat jejak sepatu dan kotoran di sana, dan itu artinya suami dan anak-anak Ibu ada di rumah, orang-orang yg Ibu cintai ada bersama Ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati Ibu." Nampak istri nya mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tersebut. "Sekarang buka mata Ibu dan rasakan. Bagaimana? Apakah karpet yg kotor masih menjadi masalah buat Ibu?" Tanpa menjawab, istrinya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Setelah cukup lama terdiam, akhirnya istrinya pun bicara, "Saya tahu maksud Anda. Jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yg tepat, maka hal yg semula tampak negatif, pasti dapat dilihat secara positif." Sejak saat itu, Mama ndak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yg kotor, karena setiap melihat jejak sepatu dan kotoran lain disana, ia tahu, bahwa suaminya dan anak-anak yg tentu saja sangat dikasihinya, sedang berada di rumah bersamanya. Nah... teman-teman semua... kita hidup memang ndak akan pernah terlepas dari suatu masalah, dan mungkin saja masalah itu sangat mempengaruhi cara berpikir kita selama ini. Suatu hal yg sebenarnya sangat sepele, bisa saja berubah menjadi masalah yg cukup besar kalau kita melihatnya hanya dari satu sudut pandang saja. Sebaliknya, masalah yg besar akan dapat diatasi dengan begitu mudah jika kita mampu melihatnya dari sudut pandang yg tepat, dengan kata lain, jika kita melihat sesuatu dengan sudut pandang yg tepat, maka hal yg semula tampak negatif, pasti dapat dimaknai secara positif.